hari rabu : selesai dari kegiatan kampus, waktu itu ba'da maghrib baru selesai. ane ga' langsung pulang, jalan-jalan dulu ke prapatan sunan giri. iseng aja, mau jalan ke sana. seperti ada yang ingin dikenang. jalan keluar dari gerbang kampus ga' tau kenapa jadi merinding. tapi bukan merinding karena takut.
jalan disepanjang trotoar, dengan langkah yang tidak terlalu cepat. berhenti sesaat di depan gedung karantina tanaman rawamangun. melihat tempat duduk yang ada di luar gerbang itu, seperti ada yang hilang disana.
melanjutkan langkah, sesampainya di prapatan SG binging sendiri mau ngapain. duduk bentar deh. lat sekeliling yang rame banget, riuh dah meski dah malam. ane ga' tau kenapa pandangan ane tertuju pada salah satu jalan. tepat seberang (lawan arah) dari SG. seperti ada yang ingin dikenang.
lat jam, ups dah jam tujuh. baiklah, sudah saatnya pulang. kembali menyusuri trotar menuju kampus, ane ga' naik mobil dari prapatan cz mau duduk bentar di depan gedung karantina tanaman dulu. sampai di depan gedung itu ane memandang seberang jalan. ada pom bensin, disebelah kirinya berjajar pedagang kaki lima penjual makanan. seperti ada yang ingin dikenang. hati rasanya sedih banget, sampaip ga' sadar klo ada yang membasahi pipi ane.
yo wes, ga' mau berlama-lama ane terus jalan. sesaat terpaku dengan pemandangan yang subhanallah... seorang pengusaha tambal ban sedang sholat di pinggir trotoar, dekat dengan tempat tambal bannya. khusyunya... terlihat jari dan tangannya yang terus berdzikir, ane langsung merinding.
ane percepat langkah, sambil merenungin diri yang penuh dosa ini.
Ya Robb... hati hamba-Mu ini sangat lemah
hati yang telah mencintai seseorang yang membuatnya terus terjaga di tengah malam.
aku hanya bisa mengadu pada-Mu, mohon ampun atas kesalahan hati ini.
hati yang terlalu mencintai, terus dibayangi rasa takut akan kehilangan sosoknya.
ya Robb... lapangkan hatiku, kuatkan hati hamba-Mu yang lemah ini.
isi lah hati ini dengan cinta-Mu,
izinkan aku untuk terus tersenyum setiap kali bertemu dengannya.
beri yang terbaik ya Robb...
hamba-Mu ini sangat rapuh...
0 komentar:
Posting Komentar