Jumat, 13 Mei 2011

Surat Cinta Ketiga (Waktu Malam)


Malam ini tak kan ada pejam. Bukan karena tumpukan lembaran-lembaran yang harus di selesaikan. Tapi karena alam di malam ini teristimewa dan tak ingin jika harus dilewatkan. Saat angin berbisik sedang ada yang merindu di sisi bumi yang lain. Mamandang dari balik kertas bergambar sesosok perempuan kecil yang temangu memandang langit. Saat langit sampaikan balasan rindu dengan jutaan taburan bintangnya, membentuk apa saja yang ingin dibuatnya. Kau hanya perlu imajinasi dan ayunan tangan ke langit.
Teropong besar berdiri kokoh di sebelah tubuh mungil yang sedang duduk itu, bersiap kapan saja memperhatikan setiap sisi langit yang mungkin saja akan ada bintang jatuh malam ini. Tidak ada permohonan tercipta seperti apa yang mereka katakan, yang ada hanya ingin melihatnya melesat cepat menuju suatu tempat yang entah berada di mana. Atau memandang romansa alam malam setelah hujan siang tadi.
Bintang-bintangnya jauh lebih terang. Langit malam yang gelap tampak bersih dari pekatnya kabut asap. Tampaklah satu bintang di ufuk sana. ia sangat terang, warnanya putih jika tak kau lihat dengan teropong itu. Tapi, saat kau lihat dengan teropong yang membuatmu seakan lebih dekatnya, kau akan lihat gradasi kabut warna di setiap sisinya. Kau cantik bintang. Yang terang di langit malam. Indah setia kau bagi, juga kau simpan saat langit sedang kelam.


_Kolong Langit_
Tsurayya Utami
8 Mei 2011

2 komentar:

mohammad afif luthfi mengatakan...

kamu nulis surat cinta ampe 4 kali ke sp tuh????
sebaiknya kalau nulis di blog tidak usah ditampilkan di facebook, tampilkan linknya aja, biar kawwn2 bisa singgah di blog kamu

Dunia Wuri 2 mengatakan...

hoho... surat cintanya ad banyak kak, tapi empat aj.
kebiasaan sering ol di fb kak. baru di upload ke blog.