Sepenggal Sajak Angsa
: Tsurayya
Kau sehati denganku, langitKau tahu terik ini amatlah pedih, hingga ubun-ubun mengerut, lalu mengecil, perihTapi kau juga tahu bagaimana menyembunyikan sakit yang terasa, juga saat air mata jatuh di sanaKau membantu menutupinya. Tidak deras, tidak juga rintik sesaatIni hujan yang manis, membuatku puas menangistanpa perlu khawatir kalau orang akan menyadariSesaat teringat pesannya:"Tidak bisakah kamu pulang sebelum senja habis. Di sini ada hati yang mengkhawatirkanmu."Tuhan, Kau tahu aku di sini.Dan aku sendiri, seperti yang kuingini. Hingga ada yang menjemput untuk kembaliMerebah nafas di ujung hari
Tebing Hari, 22-9-2011
0 komentar:
Posting Komentar