Senin, 18 April 2011

Surat cinta kedua

Tetaplah tersenyum manis, terus mengukir kata tak perlu hiraukan noda

Kita yang berkarya kita yang merasa

bagaimana dunia bicara dengarlah seperlunya saja

Jaga hati sulit ku tahu, jaga kertas kosong aku tak mampu

Mengertilah aku hidup di antara tumpukan kata

Terlepas kau mengerti atau ini hanyalah sajak sepi


Tetaplah tersenyum manis, terus melukis meski tidak di atas kanvas

tanpa cat dan juga kuas, secarik kertas ubahnya ku jadikan pengganti kanvas

Jemari menari goreskan kata tuntun pena penuhi kertas dengan aksara

Adakah kita bicara tanpa suara, hingga udara kau pinta antar pesan cinta


Lalu, di mana kan ku temukan pesanmu yang tak kunjung datang?

Mungkinkah udara berubah haluan? dan aku menunggu hingga terpejam

Atau semua tinggal kenangan, melesat keperaduan Alam

Sampai sepenggal sajak sepi penuhi kertas kosong ini

Hanya ini. Yang tersisa. Yang dipunya


Manis. Tetaplah tersenyum manis, Alam tak pernah lupa

pada mereka yang mencinta sengaja atau tak terduga

Dari luka juga bahagia lahir karya atas nama Cinta


_Kolong Langit_

Tsurayya Utami

0 komentar: