Aku selalu senang tiap kali kau hentakkan suaramu ke udara
Juga saat kau berbisik pada sepi
Semua yang ada dalam pikiranmu menguap menjadi segenggam khayal
Khayal yang serupa rentetan huruf
Hingga kau eja dengan asa
Hari ini tak ada celoteh
Hanya segelintir senyum dan selirik mata menari
Kau peluk mimpi
Kau buat lengkung di bibir hari
Sampaikan salam rinduku
yang tak bisa menggenggam tangan seorang kawan
Pada malam yang berduka
_Lukisan Langit Tsurayya_
Jakarta, ketika waktu terlupa'11
0 komentar:
Posting Komentar