Minggu, 29 April 2012

Cerita 1

Kisah berikut ini hanya fiktif belaka, kalau ada kesamaan -apapun- tidak dengan sengaja.
Selamat membaca dan jangan lupa berikan komentarnya ya :D

stop, engkau mencuri hatiku-hatiku
stop, engkau mencuri hatiku


Hari itu, ketika aku sedang berjalan-jalan di taman cinta seseorang tiba-tiba saja mencuri hatiku. Rasanya tidak sakit, tapi cenat-cenut gimanaaaaa gitu... Aku tidak tahu orangnya siapa, karena dalam waktu sekejap sudah tak terlihat lagi batang hidungnya, (lah iya, pan tuh orang larinya munggungin aye-kaga keliatan dah idungnya). Saat itu juga aku langsung berlarian kesana kemari, diam-diam mencuri-curi pandang dengan semua orang yang ada di taman cinta, berharap bisa bertemu dengan orang yang sudah mencuri hatiku. Namun sayang, tidak satupun kutemukan orang yang mencurigakan. Masing-masing dari mereka cuma memiliki satu hati, bahkan ada yang hanya setengah hati. Sejak saat itulah aku menjadi manusia yang tidak memiliki hati.

ke mana, kemana, ke mana
kuharus mencari di mana
oh, hati yang hilang
tak tahu di mana
lama sudah tak pulang


Keesokan harinya, aku kembali berjalan-jalan di taman cinta. Tapi kali ini ada sesuatu yang aneh. Biasanya aku tidak masalah jika kursi taman di taman cinta diduduki orang lain, tapi hari itu aku justru melarang mereka. Jangankan melarang untuk duduk di kursi taman, untuk datang ke taman cinta saja tidak aku izinkan. Entah mengapa aku berpikir kalau taman cinta ini hanya milikku. Lalu aku berpikir, kalau begini caranya aku tidak akanmendapatkann kembali hatiku dan aku tidak tahu siapa yang mencuri hatiku. Bagaimana kalau dia ingin datang ke taman ini? Segera aku membuat ketentuan baru. "Yang lain boleh masuk ke taman cinta ini, tapi harus bayar -ngontrak/sewa/apa aja dah istilahnya- kecuali orang yang mau memberikan aku hati (mengembalikan hatiku)".

Banyak yang mencerca tentang kebijakanku ini, tapi apa peduliku. Mereka tidak akan bisa menyakiti hatiku, tahu kenapa? karena aku sudah tidak punya hati. Mungkin ini salah satu kelebihannya. *tertawa licik.
Dalam sekejap berita ini menyebar ke penjuru negeri.. banyak laki-laki yang datang membawakan hati, baik itu hati mereka sendiri maupun hati orang lain. Beberapa laki-laki berkata demikian:
SAYEMBARA DIMULAI

A: "wahai penghuni taman cinta, ini aku bawakan hatiku hanya untukmu.. karena aku ingin kaulah yang menjaga dan menyimpan hatiku, lupakanlah hatimu yang dulu. *Sambil nyodorin hatinya yang baru aja dikeluarin dari dadanya depan mataku.

B: "wahai penghuni taman cinta, ini kubawakan hati untuk menggantikan hatimu yang telah hilang."
Aku: "qo darahnya warna biru ya?"
B: "iya, karena ini adalah hati yang baru saja telah kucuri dari perempuan bangsawan di negeri seberang. Maukah kau menerimanya?"
Aku: Kamu mau ngerjain aku kaya perempuan bangsawan itu?

C: "wahai penghuni taman cinta, aku punya hati untukmu" *sambil nunjukkin hati yang dibawanya".
Aku: "qo cuma setengah?"
C: "karena cuma segini yang bisa aku kasih buat kamu, karena aku cuma punya satu hati. Kalau hati aku seutuhnya untuk kamu, nanti aku jadi manusia yang tidak punya hati. itu pun kalau kamu mau menerimanya, kalau kamu tidak menerimanya hati aku yang sakit juga cuma setengahnya"

D: "Hai penghuni taman cinta, nih gue punya hati buat loe". *ngasih hati yang diiket digantungan.
Aku: "kenapa kamu kasih aku hati yang diikat digantungan gitu?"
D: "supaya bisa gampang klo mau digantungin di mana aja. Dan aku punya rencana untuk membuat taman ini istimewa"
Aku: "Rencana apa?"
D: "aku akan membuat taman cinta ini menjadi taman gantung. Semua yang ada di sana akan digantung."
Aku: "aku setuju, apa lagi kalau leher kamu juga digantung di sana." *tersenyum lebar

E: (dengan suara yang pelan) "wahai penghuni taman cinta, tak ada yang bisa kuberikan untukmu selain hatiku ini."
Aku: "kenapa hati kamu kecil?"
E: "sebelumnya aku bertanya pada hatiku, apakah dia mau aku kasih ke kamu."
Aku: "Terus?"
E: "katanya, hati kecilku bilang memang hanya untuk kamu seorang."

F: (dengan suara lantang, sambil membusungkan dadanya yang gagah) "wahai penghuni taman cinta, akan kupersembahkan hatiku ini untukmu." *dia langsung membelah dadanya dan mengambil hatinya.
Aku: (dengan wajah tercengang) "wuih, hatimu besar sekali."
F: "Ini, untukmu" *nyodorin hatinya.
Aku: "kenapa kamu kasih ke aku? nanti kamu jadi manusia yang ga punya hati loch."
F: "Tidak apa-apa, apa sih yang enggak buat kamu. Dan aku juga ingin, kamu bisa menghadapi hidup yang kejam ini hati yang besar. Bukan seperti hatinya E. Nanti kamu selalu hidup dengan berkecil hati."

Sungguh melelahkan menjalani sayembara pencarian hatiku ini. Aku tidak bisa memilih siapapun di antara mereka semua, karena aku hanya berpikir dengan logika dan logika. Please, tolong kembaliin hatiku. Aku butuh dia untuk mempertimbangkan semuanya, tidak hanya dengan logika. Tapi juga dengan hati.
*nah loch...

0 komentar: